Featured Post Today
print this page
Latest Post

Meningkatkan Peran Pelajar NU ( Refleksi Harlah IPNU ke-60)



Tahun ini Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama genap berusia 60 tahun. Sebuah kenyataan yang memunculkan kebanggaan sekaligus tantangan. Di satu sisi, dengan eksistensi IPNU sampai hari ini menunjukan bahwa IPNU telah menjadi organisasi pelajar yang  tidak boleh dipandang sebelah mata. Artinya, IPNU dalam waktu yang lama telah ikut mewarnai dinamika dunia kepelajaran di Indonesia. Apalagi jika mengingat dinamika politik dan sosial di Indonesia yang sering berubah-ubah, maka keberadaan IPNU hingga hari ini adalah sebuah berkah yang layak disyukuri.

            Namun, keberadaan IPNU saat juga memunculkan sebuah pertanyaan. Sudahkah keberadaan IPNU memberikan manfaat sebagaimana yang diharapkan? Apabila melihat sejarah perjalanan IPNU, sekurang-kurangnya ada 3 hal yang menjadi tujuan IPNU. Pertama, IPNU merupakan tempat kaderisasi utama pelajar NU. Kedua, IPNU menjadi wadah aspirasi utama bagi pengembangan potensi pelajar NU. Terakhir, IPNU menjadi pemegang mandat paling sah dalam membawa nama NU dalam dinamika gerakan pelajar di Indonesia. Dalam skala yang lebih luas, IPNU bertujuan menyiapkan generasi muda Indonesia agar mampu menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
Seiring berubahnya waktu, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama sebagai organisasi pelajar terus mengalami tantangan.  Ada beberapa hal utama saat  membicarakan tantangan IPNU saat ini. Terkait dengan kaderisasi, keberadaan IPNU saat ini belum dapat menjalankan fungsi pengkaderan secara maksimal. Pelajar dan santri sebagai ladang kaderisasi utama belum tergarap efektif sementara di sisi lain formulasi pengkaderan yang ada belum mampu menghasilkan kader unggul. Indikasi yang sederhana, proses pemilihan kepengurusan di level NU sendiri belum menjadikan keaktifan di IPNU sebuah pertimbangan. Dengan kata lain, dalam level NU saja kaderisasi di IPNU masih belum diakui sepenuhnya.
Tantangan selanjutnya, ruang mobilitas kader IPNU masih berkutat pada sektor-sektor yang terbatas. Padahal perkembangan zaman menuntut kemampuan manusia-manusia yang cerdas intelektual dan memiliki skill yang mempuni di berbagai bidang. IPNU belum menunjukan peranannya secara memadai dalam hal pembentukan kualitas  kader yang mempuni. Dalam hal olahraga, seni dan sains terlihat sekali IPNU belum menunjukan peran yang maksimal. Hal ini perlu menjadi perhatian yang serius agar IPNU mampu menunjukan kiprahnya di segala bidang.  
Di sisi lain, sumber daya IPNU juga terancam dengan fenomena politik praktis yang kerap menarik kader IPNU untuk berkiprah didalamnya. Politik praktis bukanlah sesuatu yang pasti jelek akan tetapi melibatkan organisasi pelajar dalam politik berpotensi menimbulkan banyak kerugian. Organisasi akan dibawa-bawa untuk kepentingan pribadi dan golongan. Sementara friksi-friksi yang kerap terjadi secara terang-terangan dalam dunia politik juga dapat menjalar ke organisasi. Oleh karenanya menjaga jarak dengan politik praktis merupakan pilihan yang paling bijak. Jangan sampai IPNU dibawa untuk kepentingan pribadi atau partai tertentu. Bukankah lebih baik fokus kepada kerja-kerja utama seperti pengkaderan dan pendididan
Hari ini banyak kader IPNU terjebak pada dinamika politik, mulai dari tingkat lokal hingga nasional. Ini sangat bertolak belakang dengan misi awal berdirinya IPNU, yaitu pemberdayaan serta peningkatkan kapasitas intelektual pelajar dan santri. Secara langsung ataupun tidak tentu hal  ini akan berpengeruh terhadap roda dan kinerja organisasi.
Upaya Meningkatkan Peran   
Sebagai organisasi pelajar, sebenarnya peluang untuk berkontribusi bagi dunia kepalajaran dan pendidikan sangatlah terbuka. Jamak diketahui, kondisi pelajar di Indonesia menggambarkan kondisi yang cukup memprihatinkan. Adanya tawuran yang kerap terjadi di berbagai berulang-ulang, seks bebas, tingginya angka narkoba dikalangan pelajar serta ancaman radikalisme pelajar adalah beberapa problem serius yang kini mewarnai dunia pelajar di Indonesia.

Dalam kontek itu, IPNU seharusnya mulai memikirkan kembali bagaimana fungsi dan peranannya. IPNU perlu mempertegas kembali kerja-kerja organisasi dalam memperbaiki problem-problem pelajar diatas. Semestinya hal ini hal tersebut dilaksanakan dalam dua arus besar sekaligus. Pertama, IPNU bertanggung jawab penuh agar kader-kader IPNU memiliki kapasitas unggul dan terhindar dari perilaku menyimpang yang marak terjadi di dunia pelajar. Maka dalam setiap momentum kaderisai IPNU baik formal ataupun informal harus memberikan wawasan tersebut.

Kedua, IPNU harus menjadi pendorong dan pelopor utama dalam  mewujudkan pelajar di Indonesia yang berkualitas. Seluruh jaringan dan elemen IPNU harus berperan dalam upaya-paya produktif dalam memajukan pelajar Indonesia yang unggul. Upaya ini dilakukan dengan mendorong sistem pendidikan yang berkualitas di satu sisi dan disisi lain mendorong pencegahan hal-hal yang dapat merusak pelajar seperti seks bebas, narkoba dan tawuran pelajar.

             Dengan kerja-kerja tersebut, peran dan fungsi IPNU dapat dilihat langsung dalam kontek dunia kepelajaran. Untuk mewujudkan hal tersebut, tentu diperlukan komitmen, kekompakan dan kepedulian segenap elemen IPNU.  Harapannya, usia yang semakin menua tidak menunjukan kerapuhan akan tetapi justru memunculkan kematangan dalam menunjukan peran dan kontribusi bagi generasi muda Indonesia yang lebih baik. Semoga.
0 komentar

Qiamuramadhan dengan Membaca Al-Qur’an

Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah, karena di dalamnya terkandung begitu banyak kebaikan. Merupakan suatu yang lumrah jika pada  bulan ini semua umat Islam berlomba-lomba mencari dan juga memperbanyak kebaikan, termasuk didalamnya kita jumpai tadarus (membaca) Al-quran Pada malam hari di bulan Ramadlan, baik di masjid-masjid dan juga dirumah-rumah sangat semarak dengan bacaan Al-Qur'an secara silih berganti. Semua itu dilakukan dengan satu harapan: berkah di bulan Ramadlan yang telah dijanjikan oleh Allah SWT.

Pada bulan Ramadhan, pahala amal kebaikan akan dilipatgandakan oleh Allah SWT. Abu Hurairah RA meriwayatkan Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang memeriahkan bulan Ramadlan dengan ibadah/qiyamu ramadhan; (dan dilakukan) dengan penuh keimanan dan keikhlasan, maka akan diampuni segala dosanya yang telah lalu”. (Shahih Bukhari, hlm.1870)

Al-Shan’ani dalam kitabnya Subulus Salam menjelaskan, qiyam ramadhan (dalam hadist  diatas) adalah mengisi dan memeriahkan malam Ramadlan dengan melakukan shalat dan membaca Al-Qur'an. (Subulus Salam Juz II, hlm. 173)

Membaca Al-Quran pada malam hari di bulan Ramadhan sangat dianjurkan oleh agama. Kemudian bagaimana jika membaca Al-Quran secara bersama-sama, yang satu membaca dan yang lain menyimak?

Syaikh Nawawi Al-Bantani menjawab, termasuk membaca Al-Quran adalah mudarasah, yang sering disebut dengan idarah. Yakni seseorang membaca pada orang lain. Kemudian orang lain itu membaca pada dirinya. Yang seperti itu tetap sunah.” (Nihayah al-Zain, 194-195)

Selain itu, dalam membaca al-Qur’an, seseorang dihimbau untuk membaca dengan cara tartil (pelan dan melagukan). Dalam perkembangannya, membaca al-Qur’an memiliki dua cara; (1) tartil dan (2) tilawah. Hal ini sesuai dengan yang termaktub dalam al-Qur’an “wa rattilil qur’ana tartila” (dan bacalah al-Qur’an dengan benar-benar membaca (tidak tergesa-gesa dan tidak pula terburu-buru).


Dapat kita simpulkan bahwasanya tadarus Al-Quran yang yang kita lakukan dan juga sangat umum dilakukan di masjid-masjid pada bulan Ramadhan, hal ini samasekali  tidak bertentangan dengan syariat agama islam bahkan merupakan perbuatan yang sangat baik dan sangat bdianjurkan, karena sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
0 komentar

KH Tholhah Mansoer: “Santri Yang Giat Berorganisasi”


KH. Tolhah Mansur (Salah satu pencetus berdirinya IPNU)
Miror dari Santripedia
Sebut saja KH. Prof Mohammad Tolhah Mansoer (1930-1986), putra dari KH. Mansoer. Beliau lahir di Malang pada tanggal 10 September 1930. Istri beliau bernama Umroh Mahfudzah, putri dari KH. Wahab Chasbullah kemudian dikaruniai anak 3 laki-lali dan 4 perempuan. Beliau wafat pada 20 Oktober 1986 setelah dirawat di Rumah Sakit Sarjito karena penyakit jantung.
Mengenai pendidikan beliau, beliau mengawali pendidikankanya di SR-NU pada tahun 1937, kemudian tahun 1945-1947 beliau lanjutkan ke SMP islam namun tidak sampai lulus. 1949 beliau melanjutkan pendidikannya di Taman Madya kemudian Taman Dewasa Raya (setara SLTA) selesai pada tahun 1951. Talhah melanjutkan ke jenjang perkuliahan pada tahun 1951 di Fakultas Hukum, Ekonomi, Sosial dan Budaya (HESP) Universitas Gadjah Mada, namun beliau berhenti kuliah pada tahun 1953. Kemudian pada 1959 beliau lanjutkan kuliah sampai mendapat gelar Sarjana Hukum pada 1964, kemudian di lanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi hingga mendapat gelar doctor dalam bidang Hukum ketatanegaraan di bawah bimbingan Prof. Dr. Abdul Ghaffar Pringgodigdo, dan berhasil memperhahankan desertasi dengan judul Pembahaasan Beberapa Aspek Tentang Kekuasaan Eksekutif Dan Legislatif Negara Indonesia.
Setelah menuntaskan kuliahnya Thalhah, selain sibuk dalam kegiatan organisasi beliau juga sibuk dalam mengajar di perguruan tinggi di IAIN sunan Kalijaga, beliau juga mengajar di IKIP Yogyakarta, IAIN Sunan Ampel dan Akademi Militer di Magelang. Beliau juga pernah menjadi Direktur Akademi Administrasi Niaga Negeri (1965-1975), menjadi Rektor Universitas Hasyim Asy’ari, Jombang (1970-1983), Rektor Perguruan Tinggi Imam Puro, Purworejo (1975-1983) serta menjadi Dekan Fak. Hukum Islam di Universitas Nahdlatul Ulam di Surakarta.
Mengenai kepesantrenan, Thalhah berasal dari keluarga yang hidupnya di pesantren, makanya selain beliau belajar dalam pendidikan-pendidikan formal beliau juga tidak meninggalkan atau tidak lupa akan pendidikan agama yang mana beliau peroleh dari pendidikan pesantren. Thalhah beliau pernah menimba ilmu di pesantren-pesantren besar di Indonesia. Antara lain pesantren Tebu Ireng Jombang, Pesantren Lasem Rembang dan pesantren lainnya. Tak jarang beliau juga mengikuti pesantren kilat atau modok “puasanan”.
Mantan Rektor Universitas Hasyim Asy’ari ini dalam perjalanan hidupnya juga aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial dan organisasi. Banyak organisai-organisasi yang pernah beliau ikuti dan hingga Akhirnya beliau juga dapat memprakarsai berdirinya sebuah Organisasi Pelajar  Nahdlatul Ulama IPNU bersama rekan-rekannya yang lain.
Bakat kepemimpinan Thalhah telah tampak sejak usia remajanya. Ketika thalhah duduk di bangku SMP tahun 1945 dia sudah dipercaya untuk menjadi sekretaris umum Ikatan Murid Nahdlatul Ulama (IMNU) untuk wilayah Kota Malang dan pada waktu itu juga dia juga tercatat sebagai anggota Organisasi Putra Indonesia dan anggota pengurus Himpunan Putera Islam Malang. Di tahun yang sama Beliau juga menjabat sebagai sekretaris Barisan Sabilillah dan Sekretaris bagian penerangan Markas Oelama Djawa Timur.
Kegemarannya berorganisasi begitu tinggi, hingga pada tahun 1953 dia rela meninggalkan sementara kuliahnya guna mengembangkan kepekaannya terhadap kehidupan masyarakat dan juga menyalurkan bakat kepemimpinannya. Selama beliau berada di Djokdjakarta beliau pernah memegang jabatan sebagai ketua di Departeman Penerangan Pengurus Besar Pelajar Islam Indonesia (PII), dan juga pernah menjadi Ketua I Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) untuk wilayah Jogjakarta. Beliau pernah juga menjadi Wakil Ketua Panitia Kongres Persatuan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia.
Thalhah berhasil menorehkan sejarah ketika mencetuskan lahirnya organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama’ (IPNU) dan gagasan tersebut disetujui pada acara Konferensi Ma’arif Nahdlatul Ulama di Semarang pada tanggal 20 jumadil akhir 1973 bertepatan dengan 24 pebruari 1954. Dan mulai saat itu Moh. Thalhah tercatat sebagai pendiri IPNU secara aklamasi dan ditunjuk sebagai ketua umum pertama organisasi ini dan terus terpilih menjadi ketua umum IPNU dalam rentetan tiga Muktamar, Muktamar I di Malang (1955), Muktamar II di pekalongan (1957) dan Muktamar III di Cirebon (1958). Dari organisasi yang dicetuskan Thalhah ini pula, kemudian lahir Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

0 komentar

Kitab Kuning, Karya Ulama Klasik Yang Tidak Tergantikan


Miror dari Santripedia

Kitab kuning yang merupakan karya ulama’ terdahulu sebenarnya isinya sama dengan kitab-kitab atau buku terbitan sekarang. Bahkan Kitab kuning sebagai karya ilmiah merupakan ijtihad ulama’ terdahulu memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan buju-buku sekarang.
Ustad Kholid Mawardi Irma (Kiri) saat memberikan materi MOSBA di Pesantren Al-Luqmaniyyah  (6/9)
Demikian disampaikan oleh Ustadz M. Kholid Mawardi Irma saat mengisi acara Masa Orientasi Santri Baru (MOSBA) Pondok Pesantren Al Luqmaniyyah pada Kamis malam (06/09). Pada kesempatan malam hari itu, salah satu pengajar di PP AL Luqmaniyyah itu menyampaikan materi tentang pengenalan kitab kuning.
Lebih lanjut, Kholid menyampaikan bahwa salah satu keunggulan dari kitab kunig adalah sifatnya yang dapat dipertanggung jawabkan sampai akhirat nanti, sementara buku-buku sekarang pertanggungjawabannya hanya sebatas dunia saja.
“Selain itu, unsur barokah pun tidak dapat dipisahkan dari keberadaan kitab kuning itu sendiri.” tuturnya.
Dalam kesempatan itu dijelaskan pula bahwa jenis pembahasan kitab kuning bermacam-macam, diantaranya mengenai akhlak, nahwu, fiqih, logika, tarikh, tauhid, dan masih banyak lagi cabang keilmuan lainnya.
Apakah terjemahan kitab kuning bisa mewakili kitab kuning itu sendiri? Saat pertanyaan tersebut terlontar dari salah satu peserta MOSBA, Ustadz Kholid menjelaskan bahwa terjemahan kitab kuning belum bisa sepenuhnya mewakili kitab kuning itu sendiri. Hal itu dapat terjadi karena kualitas kitab kuning bisa berubah apabila penerjemah kurang ahli serta kurang menguasai ilmu-ilmu tentang kitab kuning. “Kalau tidak tahu ilmunya, menerjemahkannya bisa ngawur” ungkap beliau
.
0 komentar

Doa Menyambut Tahun Baru Hijriyah


Mirror dari Santripedia
Malam nanti kita akan memasuki tahun baru hijriyah, yakni tahun 1434 Hijriyah. Penanggalan hijriyah mulai ditetapkan dalam dunia Islam semenjak  khalifah Umar bin Khattab ra. Saat itu, setelah berunding dengan beberapa penasihatnya Umar akhirnya memutuskan untuk menggunakan tahun dimana Rasulullah SAW berhijrah dari Mekah ke Madinah sebagai awal permulaan perhitungan kalendar Islam.
Momentum hijrah Rasulullah SAW dianggap mewakili ‘era baru’, hal ini dikarenakan keputusan hijrah ke Madinah membawa pelita terang bagi kebangkitan Islam. Pasca hijrah, Islam mendapatkan kegemilangan dakwah sehingga sekarang kita bisa memeluk agama yang diwahyukan kepada Junjungan Nabi Muhammad SAW ini.
Para shalihin mengajarkan kita untuk berdoa ketika menjelang pergantian tahun. Dan dibawah ini adalah doa akhir tahun dan awal tahun yang biasa digunakan oleh kaum muslimin diseluruh belahan dunia. download PDFdi sini
Doa Akhir Tahun
Bacalah doa ini tiga kali saat menjelang akhir tahun baru Islam, bisa dilakukan sesudah ashar atau sebelum maghrib pada tanggal 29 atau 30 Dzulhijah. Dengan doa ini kita memohon ketika kita akan mengakhiri perjalanan tahun yang akan ditinggalkan ini akan mendapatkan ampunan dari Allah SWT atas perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh-Nya, dan apabila dalam tahun yang akan ditinggalkannya itu ada perbuatan-perbuatan yang diridhai oleh Allah Swt yang kita kerjakan, maka mohonlah agar amal shaleh tersebut diterima oleh Allah Swt.
۱ دى باجا منجلاع مغرب :
سيد الاستغفار:
اللّهُمَّ اَنْتَ رَبِّ لاَاِلهَ اِلاَّ اَنْتَ خَلَقْتَنىِ وَاَنَّا عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ وَاَنَّا عَلى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَااسْتَطَعْتُ أَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّمَاصَنَعْتُ اَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَاَبُوْءُ بِذَنْبِي فاَغْفِرْلِي فَإِنَّهُ لاَيَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ اَنْتَ ۳x
دعاء اخر تاهون :
بسم الله الرحمن الرحيموَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَاوَمَوْلاَنَامُحَمَّدٍوَعَلى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ، اللّهُمَّ مَاعَمِلْتُ فِى هذِهِ السَّنَةِ مِمَّانَهَيْتَنِي عَنْهُ فَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَلمَ ْتَرْضَهُوَلمَ ْتَنْسَهُ وَحَلُمْتَ عَلَيَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِي وَدَعَوْتَنِي اِلَى التَّوْبَةِمِنْهُ بَعْدَ جُرْاَتِي عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَاِنِّي اَسْتَغْفِرُكَ فَاغْفِرْلِى وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَامِمَّاتَرْضَاهُ وَوَعَدْتَنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَاسْئَلُكَ اللّهُمَّ يَا كَرِيْمُ يَاذَا اْلجَلاَلِ والاِكْراَمِ اَنْ تَقَبَّلَهُ مِنِّى لاَتَقْطَعْ رَجَائِي مِنْكَ يَا كَرِيْمُ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيّدِنَاوَمَوْلاَنَامُحَمَّدٍوَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَاْلحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ ۳x
.

Bismillaahir-rahmaanir-rahiim Wa shallallaahu ‘ala sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihii wa sallam.
Allaahumma maa ‘amiltu fi haadzihis-sanati mimmaa nahaitani ‘anhu falam atub minhu wa lam tardhahu wa lam tansahu wa halamta ‘alayya ba’da qudratika ‘alaa uquubati wa da’autani ilattaubati minhu ba’da jur’ati alaa ma’siyatika fa inni astaghfiruka fagfirlii wa maa ‘amiltu fiihaa mimma tardhaahu wa wa’adtani ‘alaihits-tsawaaba fas’alukallahumma yaa kariimu yaa dzal-jalaali wal ikram an tataqabbalahuu minni wa laa taqtha’ rajaai minka yaa karim, wa sallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin Nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa ‘aalihii wa sahbihii wa sallam

Artinya:
Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW,beserta para keluarga dan sahabatnya.
Ya Allah, segala yang telah ku kerjakan selama tahun ini dari apa yang menjadi larangan-Mu, sedang kami belum bertaubat, padahal Engkau tidak melupakannya dan Engkau bersabar (dengan kasih sayang-Mu), yang sesungguhnya Engkau berkuasa memberikan siksa untuk saya, dan Engkau telah mengajak saya untuk bertaubat sesudah melakukan maksiat. Karena itu ya Allah, saya mohon ampunan-Mu dan berilah ampunan kepada saya dengan kemurahan-Mu.
Segala apa yang telah saya kerjakan, selama tahun ini, berupa amal perbuatan yang Engkau ridhai dan Engkau janjikan akan membalasnya dengan pahala, saya mohon kepada-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pemurah, wahai Dzat Yang Mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan, semoga berkenan menerima amal kami dan semoga Engkau tidak memutuskan harapan kami kepada-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pemurah.
Dan semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan atas penghulu kami Muhammad, Nabi yang Ummi dan ke atas keluarga dan sahabatnya.
Doa Awal Tahun
Bacalah doa ini tiga kali saat kita memasuki tanggal 1 Muharam. Bisa dilakukan selepas maghrib atau pun sesudahnya. Dengan doa ini kita sebagai Mu’min memohon kepada Allah Swt. agar dalam memasuki tahun baru ini kita dapat meningkatkan amal kebajikan dan ketaqwaan.

۲دي باجا ستله صلاة مغرب
دوعاء اول تاهون
وَصَلىَّ اللهُ عَلىَ سَيِّدِنَاوَمَوْلاَنَامُحَمَّدٍوَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ، اللّهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِي القَدِيْمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَجَوْدِكَ اْلمُعَوَّلِ وَهَذَا عَامٌّ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ،نَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَاَوْلِيَائِهِ وَجُنُوْدِهِ وَالْعَوْنَ عَلَى هذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ وَالاِسْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِي اِلَيْكَ زُلْفَى يَاذَاْلجَلاَلِ وَالاِكْرَامِ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَاوَمَوْلاَنَامُحَمَّدٍوَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَاْلحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ ۳x

Bismillaahir-rahmaanir-rahiim
Wa shallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa ‘aalihi wa shahbihii wa sallam.
Allaahumma antal-abadiyyul-qadiimul-awwalu, wa ‘alaa fadhlikal-’azhimi wujuudikal-mu’awwali, wa haadza ‘aamun jadidun qad aqbala ilaina nas’alukal ‘ishmata fiihi minasy-syaithaani wa auliyaa’ihi wa junuudihi wal’auna ‘alaa haadzihin-nafsil-ammaarati bis-suu’i wal-isytighaala bimaa yuqarribuni
ilaika zulfa yaa dzal-jalaali wal-ikram yaa arhamar-raahimin, wa sallallaahu ‘alaa sayyidina Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa ‘aalihi wa shahbihii wa sallam
Artinya:
Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya.
Ya Allah Engkaulah Yang Abadi, Dahulu, lagi Awal. Dan hanya kepada anugerah-Mu yang Agung dan Kedermawanan-Mu tempat bergantung.
Dan ini tahun baru benar-benar telah datang. Kami memohon kepada-Mu perlindungan dalam tahun ini dari (godaan) setan, kekasih-kekasihnya dan bala tentaranya. Dan kami memohon pertolongan untuk mengalahkan hawa nafsu amarah yang mengajak pada kejahatan,agar kami sibuk melakukan amal yang dapat mendekatkan diri kami kepada-Mu wahai Dzat yang memiliki Keagungan dan Kemuliaan. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, Nabi yang ummi dan ke atas para keluarga dan sahabatnya.
Sumber : dokumen Pesantren Al-Luqmaniyyah Yogyakarta
Semoga bermanfaat :D
3 komentar
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Crative Commons © 2011. Catatan Santri Yang Aktif Berorganisasi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger